Minangkabau
Advertisement

Adat | Luhak | Rantau | Ranah

Alam Minangkabau

Wilayah Minangkabau, disebut juga Ranah Minang, mencakup Sumatra Barat kini, tapi dalam Tambo dikatakan:

Dari sirangkak nan badangkang hinggo taratak aia hitam
Dari sialang balantak basi hinggo tat tat tat

Alam Minangkabau terdiri dari Luhak dan Rantau. Luhak sebagai daerah pemukiman asal, dan rantau sebagai daerah pengembangan dari daerah asal. Adanya konsep Rantau telah membuat orang Minang sangat dinamis dan tidak akan membiarkan dirinya tengglam dalam kebekuan dan ketertinggalan.

Sejarah dan Tambo

Minangkabau adalah unik karena babarapo hal: sistem adat, matrilineal dan kepemilikan kolektif. Hal-hal berikut ini adalah tonggak utama dari Adat Minang:

Masyarakat dan Adat Minang

  • Sistem adat Minang adalah sistem pemerintahan suku dan nagari
  • Matrilineal adalah sistem yang mangatur hubungan kekerabatan, keturunan dan kepemilikan.
  • Kepemilikan kolektif adalah sistem kepemilikan suku yang berlaku di Minangkabau.

Budaya

Bahasa
  • Pepatah Petitih. Semua hal di atas adalah berkaitan dengan masalah ekonomi dan politik, dan manjadi satu dari dua komponen utama yang memberi kakuatan suku Minangkabau. Tonggak kedua lebih baersifat batin, abstrak atau kultural: yaitu pepatah-petitih yang manjadi wahana atau vehicle bagi pemikiran urang Minang.

Orang Minang sering menjadi subyek penelitian sosiolog dan antropolog, dan suka pulo diteliti. Orang minang paling suka mambicarakan sifat-sfat, kurenah urang minang ittu sendiri, dan suka juga mambahas adat dan falasafah nya. Orang Minang sangat articulate dalam membicarakan sagala sesuatu. Kalaulah suatu kelompok etnis bisa dikatakan mempunyai multiple intelligence, maka inteligence urang minang yang utama adalah verbal dan social intelligence.

Seni
Advertisement